Powered By Blogger

Rabu, 16 Juli 2014

SEJARAH PERTIKAIAN ISRAEL PALESTINE

at office
16/07/14

Terusik dengan banyaknya posting dukungan terhadap Palestine dan cacian terhadap Israel di sosial media, sayapun tergugah untuk memberikan apa yang saya ketahui ttg pertikaian itu, sehingga tidak ada yang salah persepsi, apalagi mengatasnamakan agama.

Tulisan ini saya buat dengan berdasar pada banyak sumber yang saya dapatkan pada buku-buku yang saya baca juga di berbagai sumber di internet. Tentunya tulisan ini tidak bisa dijadikan acuan menyimpulkan secara general konflik Palestine - Israel, tulisan ini hanya sebagai referensi untuk kajian yang lebih jauh dan terus menerus tentunya. Maka saya sangat heran dengan banyak rekan-rekan saya yang hanya dengan membaca dan menonton berita di media massa, lantas menyimpulkan konflik ini sebagai sebuah kebencian agama dan ras, sangat naif tentunya.

Tulisan ini menggunakan metode sejarah berdasarkan periode tahun dan dipadukan oleh pembahasan secara singkat tentang bangsa Israel dan Palestine. Saya akan memulai dengan membahas bangsa Israel secara singkat. Tak ada satupun bangsa di dunia ini yang punya sejarah unik seperti Israel karena banyak nabi lahir di Israel hingga bangsa ini dijuluki bangsa pilihan Tuhan. Tapi bangsa ini kerap dijajah oleh bangsa lain, jadi korban diskriminasi, dikucilkan, diusir hingga dimusnahkan. Bahkan konflik yang terjadi di Palestina, sebagian besar masyarakat didunia cenderung mengutuk Israel dan membela Palestina.Melihat fakta itu, pernahkah kita mencoba menelusuri sejarah awal konflik tersebut? mungkin jika dilihat dari sisi sejarah akan terungkap apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Sebelum membahas konflik Israel dan Palestina ada baiknya melihat sekilas sejarah masa lalu kedua bangsa itu.

Sejarah Singkat Israel, Judah dan Yahudi
Nabi Ibrahim punya 2 istri yaitu Hagar dan Sarah. Dari Hagar punya anak Ismail dan keturunan nabi Ismail inilah yang tinggal dan menyebar di Arab sementara dari Sarah punya anak yaitu Ishak yang punya anak Jakob dan Esau. Nabi Jacob (Yakub) punya 12 anak yaitu: Reuben, Simeon, Levi, Judah, Dan, Naptali, Gad, Asher, Issachar, Zebulon, Joseph (nabi Yusuf) dan Benyamin, mereka inilah 12 suku yang menjadi nenek moyang bangsa Israel.Pada tahun 1050 SM (sebelum Masehi) 12 suku itu beserta seluruh keturunanya berkembang biak diwilayah Canaan (yang sekarang dikenal sebagai Palestina) sehingga menjadi bangsa yang kuat dan membangun kerajaan Israel. Raja pertama kerajaan Israel adalah Saul yang berasal dari suku Benyamin. Kejayaan kerajaan Israel berlanjut hingga masa Daud dan Sulaiman (keduanya raja sekaligus nabi).Ketika  Sulaiman wafat mulailah terjadi perpecahan diantara ke 12 suku tersebut karena sebagian tidak setuju dengan pengganti Sulaiman. Akhirnya kerajaan Israel raya terpecah jadi 2 yaitu kerajaan Judah disebelah selatan dengan ibukotanya Jerusalem dan disebelah utara kerajaan Israel. 2 suku yaitu Judah dan Benyamin pro kerajaan Judah dan 10 suku pro kerajaan Israel. Keturunan dari suku Judah dan Benyamin ini menjadi bangsa Judah atau Yehuda (Yahudi).Pada tahun 722 SM bangsa Assiria menyerang kerajaan Israel bangsa Israel dibantai dan sebagian lagi keluar dari Israel hingga musnahlah 10 suku yang dulu pro kerajaan Israel. 10 suku Israel yang berhasil selamat hingga saat ini keberadaannya masih menjadi misteri. Sementara kerajaan Judah mampu bertahan dari serangan itu hingga 135 tahun lamanya sampai suatu saat Babilonia menyerang kerajaan itu pada tahun 586 SM dan mengusir bangsa Yahudi keluar dari Jerusalem.Sekitar tahun 515 SM dimasa pemerintahan Raja Persia, Cyrus dan Darius bangsa Yahudi diizinkan kembali ke Jerusalem. Selama 200 tahun bangsa Yahudi membangun kembali Jerusalem. Pada tahun 333 SM, Alexander The Great menjajah Palestina dan Meacedonia tapi bangsa Yahudi dibiarkan hidup damai diwilayah itu.
1353649218334207201
Pada Tahun 165 SM bangsa Yahudi dibawah pimpinan Judah Maccabee melakukan revolusi yang dikenal dengan sebutan Maccabean Revolt yang berakhir sukses ditahun 163 SM. Untuk pertama kalinya setelah berabad-abad dijajah bangsa lain, bangsa Yahudi mengenyam kemerdekaan dan membangun kembali Israel. Pada saat itu wilayah Israel jauh lebih besar dari negara Israel saat ini. Mereka menguasai wilayah yang saat ini dikenal dengan nama dataran tinggi Golan, Gaza dan West Bank,wilayah yang menjadi konflik utama Israel dan Arab. Setelah 100 tahun merdeka, Israel dikuasai oleh kerajaan Romawi lalu oleh Bizantium, Arab, Otoman Turki dan Inggris Raya. Hingga akhirnya tahun 1948 bangsa Yahudi memproklamirkan kemerdekaan dan mendirikan negara Israel.


Sejarah Singkat Palestina
Palestina berasal dari terjemahan bahasa Hebrew Pelesheth atau dalam bahasa Yunani disebut Philistine bangsa Romawi menyebutnya Palastina. Kata itu ditemukan dalam catatan filsuf Yunani bernama Herodotus pada tahun 450SM. Philistine adalah area yang terbentang disebelah selatan Canaan berbatasan dengan lautan Aegean dan kepulauan Yunani.  Wilayah didekat Gaza dulu bernama Philistia atau rumah para Philistine.Bangsa Philistine asli adalah para pelaut Eropa yang berasal dari Yunani. Ribuan tahun lalu ketika Israel menguasai wilayah Canaan dan sekitarnya bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel. Pada saat itu Philistine adalah bangsa yang kuat hingga akhirnya bisa ditaklukan oleh Daud (yang saat itu belum menjadi nabi dan raja), kekalahan Philistine terjadi ketika Daud berhasil mengalahkan Goliath yang konon bertubuh raksasa dan Goliath adalah bangsa Philistine yang berasal dari kota Gath diwilayah Philistia. Ketika Babilonia menaklukan kerajaan Israel dan menjajah Israel, suku bangsa asli Canaan dan Philistine akhirnya musnah.
13536521841327833894
Wilayah Philistia tempa bangsa Philistine foto www.faithcrc.net


Ketika kerajaan Romawi menguasai Israel, Hadrian penguasa Roma saat itu, melebur wilayah Samria, Judea, Galilea dan Idumea dalam satu propinsi yang disebut Syria Palaestina atau Palastina dan mengganti nama Jerusalem menjadi Aelia Capitolina. Hadrian mengubah nama Israel menjadi Palastina karena dia membenci bangsa Yahudi yang sering melakukan pemberontakan.Hadrian bermaksud melenyapkan Israel dan Yahudi dari sejarah. Ketika dia mengetahui bahwa bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel, Hadrian sengaja memakai kata Palastina untuk menyakiti hati kaum Yahudi. Pada tahun 330-638 Kerajaan Byzantium menguasai Palastina yang pada saat itu wilayahnya jauh lebih besar dari palestina saat ini.

Pada tahun 638 kerajaan Arab menguasai Palestina selama 461 tahun. Pada tahun 1099 The Crusader menguasai Palestina tapi pada tahun 1244 Arab kembali mengambil alih Palestina selama 250 tahun. Selama total sekitar 800 tahun menguasai Palestina Arab menjadi bangsa mayoritas di Palestina disamping bangsa Yahudi.Pada tahun 1500 kerajaan Ottoman Turki menyerang kerajaan Arab dan menguasai Palestina selama lebih dari 400 tahun, untuk pertama kali dalam sejarah bangsa Arab dan Yahudi bersama-sama menjadi korban penjajahan bangsa lain. Pada tahun 1917 Inggris mengalahkan Turki dan menguasai Palestina hingga tahun 1948.

Dari sejarah singkat Israel dan Palestina, kita mengetahui salah satu alasan kenapa bangsa Yahudi berkeras menginginkan Palestina karena bangsa itu sudah menempati Palestina sejak sekitar 3300 tahun dan bangsa Israel tidak 100% musnah masih ada 2 suku yang tersisa (Benyamin dan Judah) yang kemudian menjadi bangsa yahudi.

Ketika terjadi diaspora sebagian kecil  bangsa Yahudi tetap tinggal dan beranak pinak di Palestina sementara bangsa asli Palestina sudah lama punah dan bangsa Palestina asli bukan bangsa Arab tetapi bangsa Yunani yang menempati wilayah Philistia (Gaza). Penguasa Roma akhirnya mengubah nama Israel menjadi Palastina.

Sejak tahun 1517 hingga 1917 kerajaan Ottoman Turki menguasai Arab termasuk wilayah yang saat ini menjadi Lebanon, Syria dan Palestina. Selama perang dunia ke I (1914-1918), Turki menjadi sekutu Jerman. Ketika Jerman dan Turki kalah, pada tahun 1916 kontrol atas wilayah kekuasaan kerajaan Ottoman dilimpahkan pada Inggris (British Mandate) dan Perancis (France Mandate) dibawah perjanjian Sykes-PicotAgreement, yang membagi Arab menjadi beberapa wilayah. Lebanon dan Syria dibawah kekuasaan Perancis (France mandate) sementara Irak dan Palestina termasuk wilayah yang saat ini dikenal dengan negara Jordan dibawah kekuasaan Inggris (British Mandate).

Baik bangsa Arab maupun Yahudi sama-sama berjasa pada Inggris dalam perang dunia I sehingga Inggris berhasil mengalahkan Jerman dan Turki. Setelah perang usai, pihak Arab meminta wilayah yang dulu dikuasai Turki termasuk Palestina sepenuhnya menjadi milik Arab. Tapi pihak Yahudi juga meminta pada Inggris yang dulu menjanjikan seluruh Palestina (termasuk Jordan yang dulu belum ada) untuk diserahkan pada bangsa Yahudi. Kedua pihak berkeras memiliki bukti perjanjian tentang Palestina yang dijanjikan oleh Inggris, yaitu:


Korespondensi Antara Sir Henry MacMahon dan Hussain bin Ali (Pemuka Mekah)
Ketika kerajaan Ottoman Turki masih meguasai kerajaan Arab dan Palestina, Hussain Bin Ali bekerja sama dengan Inggris untuk melakukan revolusi besar di Arab demi mengalahkan Turki. Tahun 1915 terjadilah korespondensi antara Henry MacMahon dan Hussein bin Ali seorang raja Hejaz dan pemegang kunci kota suci Mekah Hussein bin Ali dari Bani Hashim/Hashemite bagian dari suku Quraisy yang pada zaman nabi Muhammad merupakan suku terbesar dan terkuat di Arab.Saat itu Hussein bin Ali meminta wilayah Arab termasuk Palestina untuk jadi miliknya karena dia berambisi memperluas kerajaan Hejaz (Sekarang Saudi Arabia) hingga ke Syria apalagi saat itu penguasa Syria, Faisal masih anaknya sendiri.Pada tahun 1915 Hussein bin Ali melakukan korespondensi yang membahas tentang rencana yang akan dilakukan Inggris terhadap wilayah Arab yang dulu dikuasai oleh Ottoman Turki.

Ternyata interpretasi Hussein bin Ali dan Henry macMahon atas janji pemerintah Inggris terhadap bangsa Arab itu berbeda. Hussein mengira bahwa Palestina adalah termasuk wilayah yang akan diberikan Inggris kepada Arab. Tapi pemerintah Inggris menyangkal dan menyatakan bahwa semua wilayah yang akan dikembalikan tidak termasuk Palestina. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa wilayah yang bukan murni Arab (Cannot be said to be purely Arab) tidak termasuk dalam perjanjian itu. Inggris menganggap bahwa Palestina bukan murni Arab walaupun saat itu mayoritas penduduk Palestina bangsa Arab. Hal ini membuat Arab Palestina merasa dikhianati oleh Inggris.

Dibawah ini peta pembagian wilayah yang dijanjikan Inggris pada Arab, garis hitam menunjukan batas wilayah yang dijanjikan untuk Arab sementara warna pink adalah wilayah Palestina yang dikira HusseinBin Ali termasuk yang akan diberikan pada Arab.13536638331303945131
Perjanjian McMahon Hussayn foto ijs.org.au



Deklarasi Balfour
Keinginan bangsa Yahudi untuk punya tanah air sendiri sudah lama terpendam, salah seorang tokoh Yahudi bernama Theodore Herzl (1860-1904) menulis cita-citanya dalam buku yang berjudul Der Judenstadt (Negara Yahudi). Sebelum mimpinya terwujud Herlz meninggal hingga akhirnya seorang ilmuwan Yahudi bernama Chaim Weizman (1874-1952) menemukan bahan peledak yang tidak banyak mengeluarkan asap. Penemuan Weizman itu sangat membantu Inggris mengalahkan Jerman di Perang dunia I.

Sebagai balas jasa dari Inggris Sir Arthur Balfour bertanya apa yang diinginkan Weizman sebagai imbalan? Weizman saat itu menjawab dia ingin tanah air untuk bangsa Yahudi. Asalnya Balfour menawarkan Uganda untuk jadi tanah air bangsa Yahudi tapi Weizman menolak dia memilih Palestina karena ikatan sejarah yang kuat sejak ribuan tahun lalu. 

Akhirnya pada 2 november 1917 Arthur James Balfour yang saat itu menjabat sebagai sekretaris luar negeri Inggris mendukung pemberian negara pada bangsa Yahudi di Palestina dan terjadilah kesepakatan yang disebut deklarasi Balfour. Pada saat itu Chaim Weizman dijanjikan seluruh wilayah Palestina termasuk yang saat ini jadi Negara Jordan. Pada April 1920 Mandat untuk Palestina seluas 120.466 Km2, Lihat peta dibawah ini ▼13536640691057615930
Wilayah untuk Yahudi Palestina Tahun 1920 foto mythsandfacts.org


Tapi pembagian itu mendapat protes keras dari bangsa Arab, mereka tidak menginginkan berdirinya Negara Israel di Palestina apalagi pada saat itu sekitar 90% penduduk Palestina adalah bangsa Arab. Mendapat tekanan yang sangat kuat akhirnya pihak inggris menawarkan pembagian wilayah menjadi 2 disebelah timur sungai Jordan menjadi milik Yahudi Palestina dan sebelah barat sungai Jordan menjadi milik Arab Palestina.

Pada saat itu tempat yang tadinya untuk bangsa Arab Palestina dinamakan Transjordan dan wilayahnya jauh lebih luas dari wilayah untuk Yahudi Palestina. Inggris memberikan 77% tanah yang tadinya dijanjikan untuk bangsa Yahudi pada Arab sedangkan bangsa Yahudi menerima 23%. Walaupun kecewa karena merasa dingkari janji oleh Inggris, tapi pihak Yahudi mengalah dan tetap menerima pembagian itu. Pada 24 Juli 1922 pembagian wilayah itu diubah, Yahudi Palestina mendapat 28.166 Km2 sedangkan Arab Palestina mendapat 92.300 Km2 Lihat peta dibawah ini 13536644581056366971
Pembagian wilayah untuk Yahudi dan Arab di Palestina tahun 1922 foto mythsandfacts.org


Tapi ternyata pembagian itu tetap tidak diterima bangsa Arab mereka tetap menginginkan seluruh Palestina dibawah kekuasaan Arab. Sejak dikeluarkannya deklarasi Balfour warga Arab Palestina terus menyerang dan mengintimidasi bangsa Yahudi Palestina. Sementara bangsa Yahudi yang sudah mendapat 23% wilayah Palestina, berusaha keras mempertahankan diri. Mereka membentuk pasukan yang dikenal dengan nama Haganah dan Irgun (lebih militan). Tugas mereka adalah menjaga dan menyelamatkan Yahudi dari serangan Arab terutama dari Fedeyen (pasukan bunuh diri Arab Palestina).

Sejak tahun 1920 situasi sudah mulai memanas di Palestina  apalagi imigrasi besar-besaran bangsa Yahudi dari seluruh dunia mulai berdatangan ke Palestina. Hal itu semakin membuat bangsa Arab marah. Sehingga akhirnya tejadilah revolusi Arab di Palestina pada tahun 1936-1939. Revolusi itu gagal dan menewaskan sekitar 5 ribu orang Arab Palestina. Sementara dipihak Inggris dan Yahudi Palestina jatuh korban jiwa masing-masing sekitar 300 orang.

Akibat dari revolusi itu akhirnya Inggris dan pihak perserikatan Bangsa-bangsa mengurangi lagi jatah wilayah untuk Yahudi. Dari 23% dikurangi lagi karena wilayah itu harus dibagi dengan Arab. Sementara Transjordan yang tadinya ditujukan untuk penduduk Arab Palestina malah dibuat menjadi Negara baru yang berbentuk kerajaan yaitu Jordania yang berada dibawah pengawasan Inggris.

Sekali lagi pihak Israel menerima jatah yang diberikan oleh PBB dan pada 14 Mei 1948 bangsa Yahudi akhirnya meproklamirkan Negara Israel di Palestina. Walaupun pihak Arab Palestina gagal melakukan revolusi di Palestina, mereka tetap tidak ingin ada negara Israel di Palestina. Beberapa negara Arab bersekutu untuk menyerang Israel dan merebut Palestina.

Akhirnya terjadi perang antara Israel melawan koalisi Negara Arab (Mesir, Irak, Jordan, Sudan, Yaman, Arab Saudi, Lebanon, Liga Arab, pasukan Mujahidin). Perang itu berlangsung dari 15 Mei 1948 hingga 10 Maret 1949 dan berakhir dengan kemenangan Israel tapi perang itu merenggut ribuan korban jiwa dikedua pihak konon Israel kehilangan 1% dari populasinya saat itu. Tapi akibat perang itu ribuan penduduk Yahudi yang diusir dari Negara-negara Arab akhirnya berimigrasi ke Israel. Kekalahan pihak Arab dari Israel mengakibatkan Israel berhasil memperbesar wilayahnya dari yang diberikan PBB sebelumnya.

Kemudian pada tahun 1949, terjadi gencatan senjata yang ditandatangani oleh Israel, Mesir. Libanon dan Suriah. Perjanjian ini mengakhiri oerang Arab-Israel dan menentukan batas wilayah sementara yang dikenal dengan batas hijau. Garis Hijau ini berakhir ketika meletus perang enam hari tahun 1967.

Perang Enam Hari (bahasa Ibrani: מלחמת ששת הימים Milkhemet Sheshet HaYamimbahasa Arab: حرب الأيام الستة ħarb al-'ayyam as-sittah), juga dikenali sebagai Perang Arab-Israel 1967, merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab, yaitu MesirYordania, dan Suriah, dan ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari IrakKuwaitArab SaudiSudan dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari enam hari), hanya di front Suriah saja perang berlangsung enam hari penuh.

Pada bulan Mei tahun 1967, Mesir mengusir United Nations Emergency Force (UNEF) dari Semenanjung Sinai; ketika itu UNEF telah berpatroli di sana sejak tahun 1957 (yang disebabkan oleh invasi atasSemenanjung Sinai oleh Israel tahun 1956). Mesir mempersiapkan 1.000 tank dan 100.000 pasukan di perbatasan dan memblokade Selat Tiran (pintu masuk menuju Teluk Aqaba) terhadap kapal Israel dan memanggil negara-negara Arab lainnya untuk bersatu melawan Israel. Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Yordania lalu menyerang Yerusalem Barat dan Netanya. Pada akhir perang, Israel merebut Yerusalem Timur, Jalur Gaza,Semenanjung SinaiTepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Hasil dari perang ini memengaruhi geopolitik kawasan Timur Tengah sampai hari ini.

Berlanjut pada kurun waktu 1987 - 1993, pada masa ini terjadi pemberontakan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di Palestina pada tanggal 9 Desember 1987.  Pemberontakan dimulai di kemah pengungsi Jabaliadan dengan cepat menyebar ke seluruh Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Kekerasan merupakan ciri penting dari intifadhah, dengan eksekusi orang yang dituduh sebagai pendukung Israel. Diperkirakan 1.100 orang Palestina dibunuh oleh tentara Israel dan 164 orang Israel dibunuh oleh orang Palestina. Selain itu, diperkirakan 1.000 orang Palestina dibunuh oleh orang Palestina karena dituduh sebagai pendukung Israel.[3] Pemberontakan ini baru diakhiri pada tahun 1992.

Pada 13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".

28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.

September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
  • 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
  • Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
  • 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
2000-sekarang: Intifada al-Aqsa
  • Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
  • Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
  • 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004.
  • Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
  • Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
  • Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
  • Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
  • November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
  • Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
  • 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina.
  • Dan terakhir yang sampai saat ini berlangsung, sejak 13 Juli 2014, Israel kembali menyerang Gaza.


Minggu, 13 Juli 2014

AGAR AKU TETAP HIDUP

at office
14/07/14
23:00

Kemana akan kucari malam2-ku
ketika semua bintang menghujat roh-ku ???
Dimana aku berteduh ketika bagaskara di langit
sudah murka kepada kulitku ???
Bagaimana akan aku rebahkan tubuh ini
ketika tanah sudah tak peduli pada lelahku ???
Lalu kepada siapa aku titipkan rinduku
ketika angin berlaku sombong kepadaku ???
Dan dengan apa aku basuh wajah ini
ketika air berubah menjadi api ???
Aku memang lemah tanpa menghirup air surga cintamu
Maka angkatlah aku, tempatkanlah aku, peluklah aku
dan ciumi bibirku 
agar aku tetap HIDUP