Powered By Blogger

Minggu, 09 Maret 2014

NERAKA

resensi buku INFERNO karya DAN BROWN
at office
21:45

Setelah selesai membaca buku karya Dan Brown yang satu ini, ada 3 hal yang menjadi konsen saya. Yang pertama, Dan Brown adalah penulis jenius, walaupun baru 1 bukunya yang saya baca. Memadukan unsur sejarah, seni, simbology dan fiksi imajiner, akan membawa pembacanya larut dalam imajiner penulisnya. Banyak novel fiksi ilmiah atau sejarah yang sudah saya baca, namun belum ada yang mendekati imajinasi Dan Brown. Kehebatan menulisnya, membawa pembacanya menyelam jauh kedasar dan larut dalam imajinasi sang penulis, Dan Brown melakukannya dengan sangat baik. Di Indonesia ada  Langit Kresna Hadi penulis novel Gajah Mada, namun tidak sedetail Dan Brown dalam menjelaskan situasinya dan tentunya dengan sejarah dan budaya serta waktu berbeda.
Yang kedua, seperti yang banyak dibahas oleh para pembaca Dan Brown, bahwa penulis yang satu ini selalu tertarik pada sejarah Eropa jaman renaissance, dimana banyak karya-karya seni yang brilliant, dan sejarah tentang intrik politik kekuasaan penguasa-penguasa eropa pada waktu itu, dipadukan dengan masa kini yang diwakili oleh sosok Prof Langdon, sang ahli simbology dan karya seni. Yang membuat saya penasaran adalah, apakah dalam novelnya, Dan Brown mengimajinasikan dirinya sebagai Prof. Langdon ?, mungkin akan saya tanyakan jika kelak bisa bertemu dengannya.
Yang ketiga adalah topik utama pada novel ini, overpopulasi manusia !!!. Jika anda sudah selesai membaca buku ini, kemudian merenungkannya, anda pasti akan membenarkan tentang teori overpopulasi manusia yang berakibat buruk bagi manusia. Masalah sosial dan sumber daya alam yang semakin habis akibat ekslpoitasi tak terbatas, adalah masalah yang sangat mungkin dihadapi manusia yang akan datang. Saya mengira di akhir cerita pada novel ini, Dan Brown akan memberikan gambaran tentang bagaimana dampak dari overpopulasi ini diselesaikan, atau paling tidak ada sumbangan pemikiran sang penulis bagi imajiner pembacanya, sehingga secara sadar akan mulai berpikir tentang hidupnya sendiri, minimal begitu, namun ternyata Dan Brown menyerahkan semuanya pada pembacanya, jika percaya pada overpopulasi dan dampaknya bagi manusia, maka anda semua harus melakukan sesuatu mulai saat ini untuk anak cucu anda, namun jika tidak, seperti biasa, jalani kehidupan anda sperti sebelumnya yang meyakini bahwa semua di dunia ini tidak ada yang kebetulan, sudah ada yang "mengatur" secara sistematis.
Terakhir, dalam resensi kali ini, saya sengaja tidak akan membahas alur cerita novel ini, atau membahas neraka versi DANTE, atau siapa DANTE, biarlah anda "penasaran" dan segera membeli bukunya. Saya jamin anda akan ketagihan pada karya Dan Brown ini, alih-alih akan segera memborong novel lain karyanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar