Powered By Blogger

Rabu, 08 Mei 2019

The Jacatra Secret

Sudah lama ya, tidak menulis. Bukan karena kesibukan dunia, tapi karena hati tak tergerak untuk membangkitkan semangat menulis. Baiklah di hampir pertengahan tahun 2019 ini, semoga diriku bisa melecut semangatku sendiri untuk terus menulis, memberikan warisan kepada langit dan bumi.

Kali ini saya akan mereview sebuah novel fiksi sejarah. Novel ini terlewat dari pantauan saya. Biasanya, setiap novel yang berlatar sejarah selalu menjadi incaran saya untuk saya lahap habis hanya dalam beberapa hari, berapapun tebal halamannya. Saya mengetahui novel ini setelah saya menonton acara "tonight show" di youtube. Pada episode tersebut, tonight show membahas hal-hal yang berhubungan dengan kontroversi konspirasi. Ya, semenjak terbitnya novel yang berjudul "da vinci code" milik Dan Brown, dunia gandrung akan teori konspirasi. Tak terkecuali di bumi nusantara ini. 

Salah satu impactnya adalah munculnya sebuah novel yang berjudul The Jacatra Screat. Novel yang bercerita tentang simbol2 satanic di Jakarta. Ditulis oleh penulis muda yang berbakat, Rizki Ridyasmara. Bagi pemerhati dan penyuka sejarah, novel ini adalah salah satu novel yang wajib harus dibaca. Selain memuat informasi fakta sejarah, novel ini juga memiliki keunikan tersendiri. Banyak tokoh fiksi dalam novel ini yang disesuaikan dengan kondisi sejarah Indonesia ataupun dalam keterkaitannya dengan teori konspirasi. Tokoh2 neolib misalnya, yg diperankan oleh profesor Sudrajat, memberikan kesan kita sedang membaca novel karya orang Amerika atau Eropa. Kenapa ? karena kita selama ini disuguhkan novel2 dengan tema seperti ini hanya dari novel2 luar negeri (CMIIW). Jarang sekali novel nusantara yang mengambil tema teori konspirasi seperti ini.

Daya tarik lainnya dari novel ini adalah pendeskripsian tentang bangunan2 tua di Jakarta. Tidak terpikir sebelumnya tentang hal itu, atau kita tidak pernah tahu keberadaannya. Keterkaitannya dengan simbol2 fremasonry adalah hal yang mengagetkan bagi saya.

Walapun memang banyak yang bilang dan jika boleh jujur, novel ini adalah banyak terpengaruh dari novel The Da Vinci Code. Bahkan menurut sebagian orang novel ini adalah "jiplakan" dari novel Dan Brown itu, namun saya tetap salut kepada penulisnya. Ditengah2 kegersangan dunia "buku" dan kemauan manusia nusantara untuk membaca buku, novel ini bisa menjadikan ketertarikan baru manusia2 nusantara untuk mulai kembali membaca buku.

Overall novel ini OKlah, saya sangat merekomendasikan anda semua untuk membeli dan membacanya. Satu hal lagi, selalu beli buku yg original ya, no KW. Agar para penulis Indonesia terus berkarya dan industri buku dapat terus exis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar