Powered By Blogger

Rabu, 30 November 2016

Novel Gajah Mada by Langit Kresna Hariadi

Image result for patung gajah mada

Gajah Mada adalah salah satu simbol persatuan nusantara. Banyak referensi dan mitos yang mengabarkan bagaimana sosok ini menjadi peran penting yang tidak terbantahkan. Ditempa dari pergolakan awal berdirinya kerajaan muda yang sedang mencari jati dirinya, Gajah Mada tumbuh menjadi manusia yang berurat kawat bertulang besi, manusia yang benar - benar tangguh secara emosional dan kejiwaan. Menjadi pemimpin yang sesungguhnya membawa Majapahit menuju puncak kejayaan menguasai Nusantara.

Langit Kresna Hariadi membawa tokoh ini kedalam sebuah karya sastra, meramunya antara kenyataan sejarah dan imajinasi pengaranganya, novel ini membawa pembacanya terlena dalam keindahan masa lalu yang penuh intrik. Tokoh - tokoh fiksi dimunculkan sebagai teman bermain para tokoh sejarah. Sebut saja "saniscara" yang memiliki kepribadian ganda dibuat apik oleh Langit sebagai peran antagonis atau 'kuda swabaya" yang menggambarkan sifat manusia seutuhnya, bisa digoda, bisa nakal, dan bisa lupa diri namun layaknya kodrat seorang laki - laki, Kuda Swabaya adalah seorang patriot.

Image result for gajah mada buku 1 LKH
Novel ini dimulai dari buku pertama yang berjudul Gajah Mada, menceritakan bagaimana detail sang bekel Gajah Mada menjadi pahlawan ketika menyelamatkan sang Raja Jayanegara dari pemberontakan Ra Kuti. Di fase inilah Gajah Mada dikenal sebagai seorang yang tangguh, cerdas dan memiliki kesetiaan yang seutuhnya untuk Majapahit. Dikisahkan dengan bahasa khas novel "masa lalu" seperti novel "Bende Mataram" dengan logat "sandiwara radio", membaca novel ini tidak membosankan, apalagi pemerhati sejarah, pasti menikmatinya.
Image result for gajah mada buku 1 LKH




Buku kedua yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai tahun 2006, semakin menegaskan LKH sebagai penulis novel yang mumpuni. Buku pertamanya yang banyak disukai pembaca, menambah rasa haus penggemarnya untuk selalu tenggelam dalam lautan imajinasi. Dengan judul buku Gajah Mada Takhta dan Angkara, novel ini berlatar belakang konflik dan intrik keluarga bangsawan Majapahit menentukan pengganti Jayanegara. LKH mengisahkan dengan bentuk roman drama, dibumbui dengan intrik antar anggota keluarga semakin membuat pembacanya larut dalam konflik kepentingan. Entah ini adalah kejadian yang nyata atau hanya rekaan penulis saja, namun yang pasti sejarah tidak menggambarkan dengan jelas kenapa sang Ratu menjadi pemegang kekuasaan "sementara" sampai tiba waktunya datang sang "Hayam Wuruk". Buku ini memiliki kekuatan yang sangat menjebak, menyajikan imajinasi yang memiliki akhir mengejutkan, saya berpendapat setiap orang dari berbagai disiplin ilmu patut membaca buku yang satu ini. Salah satu tokoh rekaan yang muncul pada buku ke 2 ini adalah "Bagaskara Manjer Kawuryan", tokoh misterius yang menjadi kunci pada buku ini. Namun sayang, sebenarnya saya berharap siapa dia sebenarnya tidak diungkap sang penulis. Saya berharap tokoh itu tetap misterius di buku itu sehingga setiap pembaca bisa memiliki imajinasi yang berbeda tentang siapa sebenarnya tokoh itu . . . . .



"Untuk Mewujudkan keinginanku atas Majapahit yang besar." ucap Gajah Mada dengan suara amat lantang. "Untuk mewujudkan mimpi kita semua, aku bersumpah akan menjauhi hamukti wiwaha sebelum cita-citaku dan cita-cita kita bersama itu terwujud. Aku tidak akan bersenang-senang dahulu. Aku akan tetap berprihatin dalam puasa tanpa ujung semata-mata demi kebesaran Majapahit. Aku bersumpah untuk tidak beristirahat. Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjugpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasek, samana ingsun amukti palapa."



Image result for gajah mada hamukti palapa
Senyap pendapa Bale Manguntur mendengar sumpah yang disaksikan matahari yang panas menggila. Semua orang masih terpesona pada jejak sumpah mengerikan yang diucapkan Gajah Mada. Sumpah itu memang layak disebut mengerikan. Entah dengan cara bagaimana Gajah Mada bisa menanggungnya. Sumpah itu terlampau mengerikan bagi sahabat Gajah Mada karena betapa keras kerja yang harus dilakukan untuk mewujudkannya.



Pada tahun yang sama, kembali Tiga Serangkai menerbitkan buku ke tiga dari Gajah Mada dengan Judul "Hamukti Palapa". Menurut A. Adaby Darban. Ketua Jurusan Ilmu Sejarah UGM, Novel sejarah ini disajikan dengan sangat menarik, tidak hanya terpaku pada biografi Gajah Mada tetapi secara komprehensif juga menggambarkan situasi yang berkembang pada zaman Majapahit. 

Keunikan LKH dalam menampilkan dialog dan bahasa dalam novel ketiganya ini masih kental terasa, penggambaran tokoh - tokohnya juga masih piawai seperti 2 novel sebelumnya. Wirota Wirogati misalnya, digambarkan sesuai dengan legenda dan pitutur yang selama ini ada. 




Image result for gajah mada perang bubat resensi buku"Perang Bubat" menjadi judul buku keempat dari serial Gajah Mada. Walaupun kenyataan sejarahnya masih dipertanyakan karena menurut Kyai Agus Sunyoto, perang bubat tidak pernah terjadi. Apapun perdebatan tentang kebenaran terjadi atau tidaknya perang bubat, buku ini masih sangat layak dijadikan sebagai bacaan kelas dewa. Seperti pada tiga buku sebelumnya, LKH masih mempertahankan dialog drama khas sandiwara radio. Saya sangat menyanjung pak de LKH yang menampilkan sang "saniscara", tokoh fiktif yang dijadikan peran utama pada novel kali ini. Kembali, LKH menampilkan tokoh yang misterius yang memiliki kepribadian ganda. Saya tidak menduganya ketika pertama kali mengenal tokoh saniscara itu. Sangat menarik, anda tidak akan bosan membacanya seperti anda membaca pelajaran sejarah di sekolah (bagi anda yang tidak menyukai sejarah)


Image result for novel sejarah gajah madaKemudian penutup dari serial Gajah Mada ini berjudul Madakaripura Hamukti Moksa. Menceritakan masa akhir sang Mahapatih berkuasa. Sebagai manusia yang tetap memilki kodratnya sendiri, Gajah Mada akhirnya tersingkir dari hingar bingar kekuasaan Majapahit. Sejak saat itulah, Majapahit sebagai negara adikuasa, perlahan tapi pasti mengalami kemunduran. Menurut saya, buku ini agak dipaksakan muncul, karena hanya sebagai penutup serial Gajah Mada setelah seri ke empat. LKH mulai mejadi bosan sepertinya berkutat dengan empat buku sebelumnya yang menceritakan sang idolanya. Namun secara keseluruhan, lima buku LKH menjadi karya terbaik darinya. 

Lewat Langit Kresna Hariadi minat kepada sejarah timbul kembali, hal ini dibuktikan dengan suksesnya lima buku Gajah Mada serta banyak penulis mengikuti jejaknya, menulis novel sejarah. Saya sangat senang dengan keadaan ini. Memiliki angan - angan setiap anak muda negeri ini mengerti benar akan sejarah bangsanya yang panjang, sebagai penguasa Nusantara, bahkan sebagai penguasa dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar